Rabu, 19 Juni 2013

PEMERIKSAAN PARASIT PADA FAESES MANUSIA

   Laporan Praktikum Parasitologi
      Pemeriksaan Parasit pada Faeses Manusia

              



  DINDA LUKITA
P27833112020
  Semester 2

Kementerian Kesehatan RepubIik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Program Studi DIII Kampus Surabaya
Tahun 2013







DASAR TEORI :

Soeparman, 2002:11

Faeses adalah bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia melalui anus sebagai sisa dari proses pencernaan makanan di sepanjang sistem saluran pencernaan (tractus digestifus). Pengertian faeses ini juga mencakup seluruh bahan buangan yang dikeluarkan dari tubuh manusia termasuk karbon monoksida (CO2) yang dikeluarkan sebagai sisa dari proses pernafasan, keringat, lendir dari ekskresi kelenjar, dan sebagainya..

Gandahusada.dkk, 2000
Pemeriksaan feses di maksudkan untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing ataupun larva yang infektif. Pemeriksaan feses ini juga di maksudkan untuk mendiagnosa tingkat infeksi cacing parasit usus pada orang yang di periksa fesesnya Pemeriksaan feces dapat dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif dilakukan dengan metode natif, metode apung, metode harada mori, dan Metode kato. Metode ini digunakan untuk mengetahui jenis parasit usus, sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan metode kato untuk menentukan jumlah cacing yang ada didalam usus.

Tjokronegoro.2003
Dalam sediaan feses, ada empat jenis telur cacing yang biasa ditemukan yaitu: telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides), telur cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale), telur cacing cambuk ((Trichuris trichiura) dan telr cacing pita (Taenia saginata dan Taenia solium).
Cacing gelang, hospes satu-satunya adalah manusia. Penyakit yang disebabkannya disebut askariasis. Seekor cacing betina dapat bertelur sebanyak 100.000 sampai 200.000 butir sehari yang terdiri dari telur yang dibuahi dan yang tidak dibuahi. Telur yang dibuahi berukuran 60 x 45 mikron, yang tidak dibuahi 90 x 40 mikron. Menjadi bentuk infektif dalam waktu ± 3 minggu.
Cacing tambang menyebabkan penyakit nekatoriasis dan ankilostomiasis. Cacing betina N.americanus dan A.duodenale kira-kira mengeluarkan 9.000 dan 10.000 butir telur dalam sehari. Telur cacing tambang berukuran ± 60 x 40 mikron, berbentuk bujur dan berdinding tipis. 
Cacing cambuk menyebabkan penyakit trikuriasis. Cacing betina dierkirakan menghasilkan 3.000-10.000 butir telur setiap hari. Telur berukuran 50-54 mikron x 32 mikron, berbentuk seperti tong dengan opperkulum jernih pada kedua kutubnya.
Cacing pita memiliki tubuh yang panjang yeng merupakan ruas-ruas proglotid. Baik Taenia saginata maupun Taenia solium memiliki ribuan telur yang tersimpan dalam proglotid. Telur bulat sempurna dan berdinding tebal
.


TUJUAN PEMERIKSAAN :
Untuk mengetahui apakah feses yang diperiksa terkontaminasi parasit kgususnya cacing dan telur cacing.





·        Alat :
ü  Mikroskop
ü  Lidi
ü  Object glass
ü  Cover glass
ü  Wadah feses
·        Bahan :
Ø  Feses Anak
Ø  Kriteria :          
Nama                    = An. Ferdiansyah
Umur                     = 5 tahun
Jenis kelamin        = laki-laki
Ø  Aquades
Ø  Lugol
Ø  Nacl 0,9 %
Ø  Eosin



Prosedur        :
·        Homogenkan terlebih sampel faeses menggunakan dengan menggunakan batang lidi.
·        Tuangkan 1 tetes NaCl 0,9 % lugol/eosin pada obyek glass.
·        Tambahkan kedalamnya sedikit faeses yang sudah dihomogenkan.
·        Campur merata dengan menggunakan batang lidi.
·        Segera tutup dengan cover glass
·        Lalu periksa dibawah mikroskop perbesaran 10x-40x









Hasil Percobaan        :

Pemeriksaan /  Hasil 
Makros
Mikros
Bau
Warna
Konsis-
tensi
Lendir
Darah
Leuko-sit
Eritro-sit
Para-sit

    Ciri-ciri

Khas
Coklat Kekuningan

Lembek





(+/-)



-
-
-
-
-



Kesimpulan :
    Bahwa feses pada anak yang bernama Ferdiansyah yang berumur 5 tahun berjenis kelamin laki-laki ini adalah anak yang sehat karena pada pemeriksaan ini feses anak tidak ditemukannya cacing maupun telur cacing.








 DAFTAR PUSTAKA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar