Rabu, 19 Juni 2013

PEMERIKSAAN JAMUR PADA MANUSIA (KUKU,KULIT,RAMBUT)



LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI
PEMERIKSAAN JAMUR PADA MANUSIA




Dinda Lukita
P27833112020
Kelas A Semester 2



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIII KAMPUS SURABAYA
TAHUN 2013




DASAR TEORI :

Ø  Pengertian Jamur
alam bahasa Inggris  Jamur disebut Fungi / Fungus. Kajian dalam mikologi antara lain meliputi klasifikasi fungi, kerugian dan peranan jamur dam kehidupan manusia. Seiring perkembangan teknologi jambur banyak digunakan dalam bioteknogi, misalnya pembuatan tempe, pembuatan pesellin.

Ø  Jamur Pada Kulit Manusia
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit tersebut antara lain mikosis yang menyerang langsung pada kulit. Panu, kadas, dan kurap merupakan topik yang akhirnya redup, seiring dengan meningkatnya kualitas hidup masyarakat. Seorang yang terkena penyakit kulit di atas, biasanya cenderung merasa gengsi atau malu untuk memeriksakannya. Penyakit ini merujuk pada masyarakat tradisional yang kebersihannya kurang terjaga.
Pada kulit manusia, jamur hidup pada lapisan tanduk. Jamur itu kemudian melepaskan toksin yang bisa menimbulkan peradangan dan iritasi berwarna merah dan gatal. Infeksinya bisa berupa bercak-bercak warna putih, merah, atau hitam di kulit dengan bentuk simetris. Ada pula infeksi yang berbentuk lapisan-lapisan sisik pada kulit. Itu tergantung pada jenis jamur yang menyerang. Sebagai negara tropis Indonesia menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali menjangkiti masyarakat. Padahal, penyakit ini dengan mudah menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang terkontaminasi spora jamur.

Ø  Jamur Pada Kuku Manusia
Penyakit jamur sudah sering ditemui masyarakat di daerah tropis, tidak terkecuali jamur kuku. Jamur atau kurap kuku paling sering menyerang kuku kaki, meski dalam beberapa kasus bisa menyerang kuku tangan. Biasanya, infeksi jamur dimulai dari bawah atau pinggir kuku. Gejalanya sendiri terlihat dari perubahan warna kuku menjadi agak kekuningan atau keputihan, dilanjutkan dengan sering pecah, mudah patah, bergerigi, mengelupas, berbau, hingga berwarna lebih kusam maupun gelap. Seperti penyakit jamur pada umumnya, jamur kuku dapat menular ke kuku lain, atau bahkan menular pada kuku orang lain. Hal ini dimungkinkan terjadi ketika penderita jamur dan orang lain menggunakan barang yang sama, seperti sepatu, kaus kaki, dan gunting kuku.

Ø  Jamur Pada Rambut Manusia
Tinea kapitis adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang kulit kepala dan rambut. Penyakit ini disebabkan oleh spesies jamur golongan Dermatofita terutama T. rubrum, T. mentagrophytes dan M. gypseum. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak yang dapat ditularkan dari binatang peliharaan misalnya kucing dan anjing. Selain itu lingkungan kotor dan panas serta udara yang lembap ikut berperan dalam penularan penyakit ini.
Jamur ini dapat masuk ke dalam kulit kepala atau rambut selanjutnya berkembang membentuk kelainan di kulit kepala. Gejala penyakit ini yaitu adanya keluhan penderita berupa bercak di kulit kepala yang terasa gatal dan sering disertai rontoknya rambut di tempat tersebut. Ada tiga bentuk klinis dari tinea kapitis, setiap bentuk tinea kapitis memiliki gejala tersendiri.




Tanggal : Rabu, 15 – 05 – 2013

Pukul     : 12.00

Lokasi   : LPS KEPUTIH
           

Ø  ALAT :
1.Mikroskop
2. Petridist
3. Object glass
4. Cover glass
5.  Scapel
6.  Pipet tetes
7.  Cool box
6. Kapas



Ø  BAHAN :
1.Sampel jmur kuku,kulit, dan rambut
2. Alkohol 70%
3. KOH 10-40%


Instruksi Kerja :
Ø  Kulit :
Bahan diambil dan dipilih dari bagian lesi yang aktif, yaitu daerah pinggir terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70 % lalu dikerok dengan skapel sehingga memperoleh skuama yang cukup letakkan diatas gelas obyek dan dituangi KOH 10 % lalu tutup dengan cover glass lalu periksa dibawah mikroskop perbesaran 10x-40x
Ø  Rambut :
Rambut yang dipilih adalah rambut yang terputus-putus atau rambut yang warnanya tidak mengkilap lagi lalu tuangi dengan KOH 20 % lalu tutup dengan cover glass.

Ø  Kuku :
Bahan yang diambil adalah masa detritus dari bawah kuku yang sudah rusak atau dari bahan kukunya sendiri, selanjutnya dituangi dengan KOH 10 % dan dilihat dibawah mikroskop perbesaran 10x dicari hifa dan spora.






Ø  HASIL PERCOBAAN :


             
            PEMERIKSAAN
             
          HASIL PEMERIKSAAN
             Jamur Pada Kulit
         Nama : Ibu Mulyana
             Umur : 26 tahun
                 negatif
Jamur Pada Kuku
Nama : NN (penderita     gangguan jiwa)
                 positif
Jamur Pada Rambut
Nama : NN (penderita gangguan jiwa)
                  negatif







Ø  Kesimpulan :

Bahwa pada observasi pengambilan sampel jamur pada kuku, kulit, dan rambut diLPS keputih pada tanggal 15 mei 2013  yang sudah diperiksa dilaboratorium menyatakan bahwa jamur pada kuku dan kulit hasilnya adalah negatif dan pemeriksaan pada rambut positif adanya jamur. Dengan  dilaksanakannya praktikum ini kita dapat mengetahui cara pengambilan jamur, pemeriksaan jamur sehingga kita dapat mengantisipasi penularan jamur kuku , rambut dan  kulit.







DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar