Laporan Praktikum Parasitologi
Pembuatan Preparat Awetan Kutu Tikus
DINDA
LUKITA
P27833112020
Kelas
A Semester II
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI DIII KAMPUS SURABAYA
TAHUN 2013
DASAR TEORI
Tikus termasuk
dalam binatang pengerat (Ordo Rodentia, rodere : mengerat). Ciri paling utama
semua Rodentia adalah kemampuannya mengerat benda-benda dengan sepasang gigi
seri yang besar, tidak memiliki gigi taring (canina) dan gigi geraham depan
(premolar), sehingga diantara gigi seri dan geraham belakang (molar) terdapat
celah yang disebut diastema, Celah ini berfungsi untuk membuang kotoran yang
ikut terbawa bersama dengan pakannya masuk
kedalam mulut.
Tikus dapat menjadi inang dari vektor beberapa penyakit. Tikus juga dapat merugikan manusia karena menghabiskan dan merusak makanan, tanaman, barang-barang dan lain-lain. Kehidupan tikus disebut juga commensal yaitu makan dan tinggal di dekat kehidupan manusia.
Tikus dapat menjadi inang dari vektor beberapa penyakit. Tikus juga dapat merugikan manusia karena menghabiskan dan merusak makanan, tanaman, barang-barang dan lain-lain. Kehidupan tikus disebut juga commensal yaitu makan dan tinggal di dekat kehidupan manusia.
Identifikasi Tikus
Hal-hal yang perlu di perhatikan untuk menentukan jenis/spesies tikus adalah
sebagai berikut :
a. Warna dan jenis rambut
b. Warna ekor
c. Panjang ekor dari pangkal sampai ujung yaitu dari anus sampai ujung ekor tapi tidak termasuk rambut yang ada di ujung ekor
d. Bentuk dan ukuran tengkorak
e. Panjang total dari ujung hidung sampai ujung ekor
f. Panjang kepala dan badan. Luruskan badan (tulang punggung terbentang lurus) dan ukur dari ujung hidung sampai anus
g. Panjang telapak kaki belakang dari tumit sampai ujung kuku, letakkan kaki belakang di penggaris. Ukur dari tumit sampai ujung jari kaki yang paling panjang, tapi tidak termasuk kuku jari kaki
h. Panjang telinga. Biarkan telinga tegak secara alamiah, ukur dari pangkal daun telinga sampai ujung dan pengukuran dilakukan pada bagian yang paling panjang
i. Berat badan (gram)
j. Jumlah puting susu pada tikus betina yaitu jumlah puting susu bagian dada dan perut (dada + perut). Contoh 2 + 3 = 10 artinya 2 pasang di bagian dada dan 3 pasang di bagian perut sama dengan 10 buah.
a. Warna dan jenis rambut
b. Warna ekor
c. Panjang ekor dari pangkal sampai ujung yaitu dari anus sampai ujung ekor tapi tidak termasuk rambut yang ada di ujung ekor
d. Bentuk dan ukuran tengkorak
e. Panjang total dari ujung hidung sampai ujung ekor
f. Panjang kepala dan badan. Luruskan badan (tulang punggung terbentang lurus) dan ukur dari ujung hidung sampai anus
g. Panjang telapak kaki belakang dari tumit sampai ujung kuku, letakkan kaki belakang di penggaris. Ukur dari tumit sampai ujung jari kaki yang paling panjang, tapi tidak termasuk kuku jari kaki
h. Panjang telinga. Biarkan telinga tegak secara alamiah, ukur dari pangkal daun telinga sampai ujung dan pengukuran dilakukan pada bagian yang paling panjang
i. Berat badan (gram)
j. Jumlah puting susu pada tikus betina yaitu jumlah puting susu bagian dada dan perut (dada + perut). Contoh 2 + 3 = 10 artinya 2 pasang di bagian dada dan 3 pasang di bagian perut sama dengan 10 buah.
Beberapa
jenis tikus :
Mencit
Mencit ini
mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu. Karena
kebiasaannya menggigiti barang-barang meubel, barang kecil lainnya, dan sering
bersembunyi di sudut-sudut lemari. Mencit sangat mudah menyesuaikan dengan
perubahan yang dibuat manusia. Mencit ini merupakan binatang asli Asia, India,
dan Eropa barat. Mencit ini memakan makanan manusia dan barang-barang kecil
lainnya. Mencit ini sekarang ada yang menjadi bintang peliharaan, dan sering digunakan
untuk percobaan ilmiah.
Tikus rumah
Tikus rumah
adalah binatang pengerat yang sering kita jumpai di rumah-rumah dengan ekor
yang panjang dan pandai memanjat, serta melompat. Tikus rumah pada saat
sekarang ini cenderung tersebar di daerah yang lebih hangat karena di daerah
dingin kalah bersaing dengan tikus got. Tikus rumah merupakan perenang yang
buruk berbeda dengan tikus got. Namun sangat gesit, pandai dalam memanjat dan
melompat bahkan berani terbang . Warnanya biasanya hitam atau coklat terang.
Hewan ini termasuk hewan nokturnal (beraktivitas pada malam
hari), pemakan segala (menyukai bulir-bulir). Ukurannya 15-20cm dengan
ekor ± 20cm. Umurnya mencapai 2-3 tahun dan hidupnya berkelompok.
Betinanya mampu beranak kapan saja, dengan anak 3-10 ekor /kelahiran.
Tikus Sawah
Tikus ini
berukuran sedang, lebih kecil daripada tikus got. Dengan panjang 30-40 cm
(termasuk ekor). Bewarna coklat kekuning-kuningan. Perutnya berambut kelabu
dengan tepi berambut putih. Ekornya berwarna coklat. Hewan ini mempunyai
habitat di persawahan, ladang dan padang rumput. Makann kesukaannya bulir padi,
jagung atau rumput. Tikus ini membuat sarang di tanah dengan membuat lubang, di
bawah batu, atau di dalam sisa-sisa kayu. Hewan ini adalah jenis hama
pengganggu pertanian tanaman utama dan sulit dikendalikan karena ia mampu
'belajar' dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan sebelumnya.
Curut/
Celurut
Celurut
adalah hewan pemakan serangga. Hewan ini kerap kali dianggap sebagai tikus
karena ukuran, warna rambut, serta moncongnya, sehingga sering dinamakan tikus
kesturi. Sebutan lainnya cecurut, cencurut dan munggis. Pada kenyataannya,
celurut sangat jauh kekerabatannya dari tikus, bahkan berbeda ordo. Penyebaran
celurut ini hampir ke seluruh dunia, kecuali Papua, Australia dan Selandia Baru
serta Antarktika. Celurut ini mudah beradaptasi dengan perkembangan kebudayaan
manusia. Celurut ini juga menjadi hewan vektor penyakit yang serupa dengan
tikus dan mecit.
PINJAL
Pinjal termasuk ordo
Siphonaptera yang mulanya dikenal sebagai ordo Aphniptera. Terdapat sekitar
3000 spesies pinjal yang masuk ke dalam 200 genus. Sekarang ini baru 200
spesies pinjal yang telah diidentifikasi (Zentko, 1997).
TUNGAU
Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai delapan yang,
bersama-sama dengan caplak, menjadi anggota superordo Acarina. Tungau bukanlah kutu dalam pengertian ilmu hewan walaupun sama-sama berukuran
kecil (sehingga beberapa orang menganggap keduanya sama). Apabila kutu sejati merupakan anggota Insecta (serangga), tungau lebih
berdekatan dengan laba-laba dilihat dari
kekerabatannya.
KUTU
Kutu mengacu pada berbagai artropoda berukuran kecil
hingga sangat kecil. Nama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil (seperti kutu air), serangga (seperti kutu kepaladan kutu
daun), serta — secara salah kaprah — berbagai anggota Acarina (tungau dan caplak, yang berkerabat lebih dekat dengan laba-laba daripada
serangga). Semua disebut "kutu" karena ukurannya yang kecil.
Ciri-ciri :
Berwarna coklat emas dengan kamuflase di dalam bulu inang mereka.
Berwarna coklat emas dengan kamuflase di dalam bulu inang mereka.
Tubuh sangat
kecil (2-2,5 mm) yang terdiri dari kepala, dada, dan perut.
Tidak
seperti kutu lainnya, mereka tidak memiliki genal dan pronotal.
Memiliki 8
bagian perut yang terlihat.
Memiliki
kaki besar yang, mampu lompat dari sarang ke sarang lainnya.
ALAT
DAN BAHAN
:
Alat
:
1. Sisir Rambut
2. Hand scoon
3. Masker
4. Obyek Glass
5. Cover Glass
6. Mikroskop
Bahan :
1. Entelan / Canada Balsem
2.
Alkohol 10 %, 20%, 30%, 50 %, 70 % , 96%
3.
Kapas
4.
Aquadest
5.
Sampel Tikus
Instruksi Kerja :
1. Biarkan tikus di dalam kandang lalu masukkan atau beri
cloroform di sekitar kandang.
2. Tutup Rapat hingga tidak ada udara yang bisa masuk
3. Jika tikus sudah terbius sempurna
4. Pegang bagian ekornya angkat di atas baskom air lalu sirir
bagian punggung dan dada
5. Amati hasil dari sisiran tersebut
6. Jika ada yang jatuh masukkan pada aquadest dan lakukan
clearing dengan menggunakan alkohol 10%,20%,30%,50% , 70% ,
dan 96%. Tujuannya agar mendapatkan
preparat dengan hasil yang lebih jelas dan transparan. Dilakukan clearing dengan tingkatan alkohol yang paling rendah sampai
tingkat tertinggi bertujuan supaya hasil preparat kutu yang didapatkan tidak
rusak.
7. Tunggu sampai tidak bergerak
8. Letakkan pinjal pada obyek glass
9. Hilangkan sisa cairan dengan menggunakan tissue atau
kapas
10. Lalu keringkan
11. Setelah itu tetesi 1 tetes entelan di atas pinjal Tujuannya
adalah sebagai perekat atau lem.
12. Tutup dengan cover Glass
13. Biarkan sampai entelan meluber sempurna
14. Tunggu 5 menit di tempat terbuka
15. Periksa di bawah mikroskop perbesaran 10x-40x.
16. Catat hasil dan gambar
HASIL:
HEWAN
PERCOBAAN
|
PINJAL
|
TUNGAU
|
TIKUS
|
-
|
+
|
-
|
+
|
KESIMPULAN :
Pada praktik pada tanggal 30 mei 2013 pada hari kamis,semua tikus yang
menjadi bahan untuk praktik positif memiliki tungau dan dapat disimpulkan bahwa
tikus termasuk hewan pengerat yang merugikan karna tikus dapat menjadi inang dari
vektor penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kespelsemarang.com/?p=458 diakses pada tanggal 2 juni 2013 pukul 10:44
http://id.wikipedia.org/wiki/Tungau diakses pada tanggal 2 juni 2013 pukul 10:55
http://budidayaukm.blogspot.com/2011/06/pinjal-dan-metode-pengendaliannya.html
diakses pada tanggal 4 juni 2013 pukul 18.30
http://www.rentokil.co.id/panduan-hama/serangga-dan-laba-laba/serangga-menggigit/kutu-tikus-oriental/
diakses pada tanggal 4juni 2013 pukul 18:53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar