Sabtu, 07 September 2013

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI PEMERIKSAAN MALARIA DAN SEL DARAH


DASAR TEORI

 
Ø  Pengertian Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah manusia sekilas tampak sederhana, cairan biasa berwarna merah.Seolah tak ada yang istimewa dari darah, dan seseorang mungkin berpikir bawah darah terbuat dari cairan biasa yang diberi pewarna merah. Namun fakta bahwa manusia akan sakit, bahkan mati, ketika kekurangan darah atau menderita kelainan darah menunjukkan bahwa darah bukanlah cairan biasa. Keseluruhan darah manusia yang berwarna merah terdiri atas bagian cair dan bagian padat yang terlarut atau tercampur dengan bagian cair tersebut. Bagian yang padat initerdiri atas sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan platelet. Hemoglobin yang terdapat padasel-sel darah merah yang melimpah inilah yang memberikan warna merah pada darah. Bagianyang cair merupakan larutan yang terdiri atas air, asam amino, protein, karbohidrat, lemak,vitamin, hormon, elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme sel. Seluruh campuran yang ada padadarah ini harus ada dalam keadaan seimbang, dalam jumlah yang sesuai keperluan tubuh, danseluruh bagiannya harus berfungsi secara sempurna, termasuk sistem pembekuan darah


Ø  Pengertian Penyakit Malaria

Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan Afrika.Ada empat type plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. Lainnya adalah Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae.

Tanda dan Gejala Penyakit malaria
Masa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan.
Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.

Penggolongan Manifestasi Penyakit Malaria
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat.
Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
Pencegahan Penyakit Malaria
Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria.

Pemeriksaan Malaria dan Sel Darah

Waktu    : 22 Mei 2013

Lokasi    : Laboratorium Kesehatan Lingkungan Poltekkes Surabaya


Alat dan Bahan :

·         Alat
·         Mikroskop
·         Pipet tetes
·         Objek glass
·         Cover glass
·         Batang lidi
·         Blood lancet
·         Auto click
·         Kapas beralkohol 70%
·         Kertas saring
·         Beaker glass

Bahan :

·         Darah
·         Oil imersion
·         Alcohol 70%
·         Methanol
·         Cat giemsa
Ø  Cara Kerja
Pembuatan preparat HDT ( Hapusan Darah Tepi ) :

·         Usap bagian ujung jari yang akan ditusuk dengan alcohol 70%.
·         Tusuk menggunakan auto click.
·         Usap darah pertama yang keluar menggunakan kapas / tissue.
·         Teteskan darah yang kedua pada ujung objek glass.
·         Hapus searah dengan menggunakan cover glass.
·         Tunggu hingga kering, lalu cat.



Ø  Tes kualitas cat :

·         Teteskan 2 tetes cat giemsa menggunakan pipet tetes pada kertas saring.
·         Tetesi 3 tetes methanol.
·         Amati reaksinya.
·         Jika terjadi 3 warna ( merah, ungu, biru ), maka cat giemsa tersebut masih dalam kondisi bagus dan dapat digunakan. Namun jika hanya terjadi 1 warna, maka cat giemsa tersebut tidak dalam kondisi bagus dan tidak dapat untuk digunakan.




Ø  Proses pengecatan :

·         Tuangi HDT dengan methanol, tunggu 5 menit.
·         tunggu kering.
·         Tetesi dengan cat giemsa sampai menggenangi, tunggu 10 - 15 menit. Bertujuan agar cat giemsa dapar mengikat darah supaya menempel pada objek glass.
·         Siram dengan air mengalir.
·         Keringkan dengan posisi berdiri.
·         Tetesi dengan oil immersion pada ujung hapusan.
·         Lihat dalam mikroskop dengan perbesaran 10x – 100x.
·         Identifikasi pengamatan tersebut.



 HASIL PENGAMATAN :

Dari hasil pemeriksaan malaria dan sel darah pada Nn. Dinda Lukita negatif mengandung penyakit malaria. tidak adanya plasmodium penyebab penyakit malaria yang terkandung dalam darah. Pada hasil pengamatan sel darah bisa dikatakan normal namun kurangnya zat hijau daun

.
 

KESIMPULAN :

       Pada hasil pengamatan darah milik Nn. Dinda lukita pada tanggal 22 mei, tidak ditemukannya plasmodium penyebab penyakit malaria, dan sel darah bisa dikatakan normal namun kurangnya zat hijau daun. Dari hasil praktikum kita bisa mengetahui cara yang benar untuk penghapusan darah tepi dan dapat mengetahui bagaimana seseorang         terkena malaria atau tidak.





DAFTAR PUSTAKA































Tidak ada komentar:

Posting Komentar